Dampak Positif dan negatif dari sinetron

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI SINETRON

SINETRON, Siapa sih yang tidak tau soal Sinetron. Sinetron merupakan tontonan lebih dari separuh warga Indonesia. Cerita sinetron pada umumnya tidak akan lepas dari yang namanya romantisme, pertikaian dan masalah. namun bagaimana pun ceritanya semua orang pasti penasaran dan selalu Up To Date sama jalan cerita yang sudah dirancang oleh sutradaranya. 

Sinetron FTV “Indahnya Cinta Pertama” di tayangkan oleh Stasiun Televisi Swasta Indonesia yaitu SCTV. Cerita Sinetron FTV ini lebih kepersahabatan, percintaan dan pertikaian antara remaja SMA yang kaya dan miskin.

Vera yang merupakan cewek SMA yang berasal dari keluarga sederhana mendapat beasiswa di sekolah favorite, yang merupakan sekolahan siswa-siswi dari kalangan orang mampu. Ia pun harus merasakan dihina dan dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya.  Selain itu Vera merasa ketakutan dan minder pacaran dengan Jason yang merupakan anak orang kaya, sehingga ia mengakhiri kisah cinta mereka. Dari kisah asmara ini timbullah konflik di dalam persahabatan Vera dan Pinky seorang cewek SMA yang kaya dan paling modis di Sekolah itu. Pada akhirnya, Persahabatan mereka kembali utuh dan mengabaikan kisah cinta yang telah membuat persahaban mereka retak.

·      Dampak Positif :

1.      Sinetron “Indahnya Cinta Pertama” membuat terhibur tentunya, untuk melepas penat setelah beraktifitas di pagi hari. Karena sinetron ini di tayangkan pada malam hari.

2.      Memberikan arti kepada penonton bahwa Persahabatan lebih penting di bandingkan dengan percintaan kepada seorang lelaki yang akan merusak hubungan persahabatan.

3.      Memberikan contoh kepada pada remaja yang menonton agar selalu menghormati dan patuh kepada orang tua. Seperti Vera yang selalu menghormati dan patuh kepada ayahnya yang hanya seorang pekerja di bengkel kecil.

4.      Memberikan motivasi kepada para penonton bahwa dalam pendidikan orang miskinpun layak atau berhak mendapatkan beasiswa bersekolah untuk mencapai cita-cita. Dengan kata lain pendidikan tidak mengenal status sosial seseorang.

5.      Mengajarkan kepada penonton untuk selalu tetap optimis, sabar, rendah hati walaupun orang lain mengejek atau menghina keadaan kita. Semua itu demi masa depan dan menyenangkan orang tua.

·      Dampak Negatif :

Sinetron yang sekarang ini merajai hampir seluruh stasiun televisi swasta lebih banyak menghadirkan kehidupan mewah, yang sangat jarang ditemui di dalam kehidupan nyata. Sinetron juga lebih cenderung mengarah pada tayangan yang berbau kekerasan (sadisme), pornografi, mistik, dan kemewahan (hedonisme). Tayangan-tayangan tersebut terus berlomba demi rating tanpa memperhatikan dampak bagi pemirsa. Kegelisahan tersebut semakin bertambah karena tayangan-tayangan tersebut dengan mudah bisa di konsumsi oleh anak-anak. Seperti pada sinetron FTV “Indahnya Cinta Pertama” memiliki beberapa dampak positif kepada para penonton khususnya kepada para remaja.

Beberapa dampak negative dari sinetron “Indahnya Cinta Pertama” yaitu:

1.           Sinetron yang memiliki jalan cerita yang tidak sesuai dengan para penonton yang umumnya masih di bawah umur karena pemain sinetron yang dipilih rata-rata berasal dari kalangan remaja belia atau bahkan sebagian masih berusia anak-anak.

2.           Jenis-jenis peran yang dimainkan oleh para artis remaja dalam sinetron ini sering kali bertabrakan dengan norma pergaulan masyarakat dan belum sesuai dengan tingkat perkembangan psikologisnya. Salah satu buktinya, artis muda yang membintangi sinetron ini memerankan adegan percintaan, pacaran serta menjalankan adegan berciuman, berpelukan dan bergendongan sesuai arahan skenario cerita. Ini jelas akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku para penonton yang masih remaja atau labil.

3.           Alur cerita sinetron remaja yang mengambil seting anak-anak sekolah lengkap dengan seragam sekolah, lokasi sekolah, aneka pergaulan di kelas dan luar kelas. Pada hal jika dicermati, beberapa adegan sinetron yang berseting sekolahan ini tidak sesuai dengan norma agama dan adat ketimuran yang berlaku.

4.           cerita yang membuat penonton bodoh, dan mental yang lemah, sibuk nangis, mengasihani diri, tertindas dan mengharap yang muluk-muluk.

5.           Berdurasi terlalu panjang sehingga memakan waktu luang kita, kerap kita lupa untuk melalukan sesuatu hal hanya karena sinetron. Terutama untuk para ibu-ibu rumah tangga yang kadang lupa waktu, sehingga pekerjaan rumah menjadi terbengkalai.

6.           Mengikuti gaya remaja di sinetron yang hidup mewah, misalnya memakai aksesoris yang tidak pantas digunakan pada waktu sekoah. Gaya ini akan mempengaruhi anak-anak, khususnya anak remaja yang ingin berpenampilan seperti yang mereka telah saksikan di sinetron.

7.           Sinetron yang bertemakan anak sekolah sekolah ini, dapat mengajarkan kepada penonton bahwa pergi ke sekolah harus dengan berpakaian rok mini, baju ketat dengan aksesoris berlebih, dengan kata lain sinetron ini mengajarkan bahwa pergi ke sekolah hanya untuk bergaya, menunjukan segala kekayaan yang kita punya. Hal ini bertentangan dengan norma dan tata tertib di seluruh sekolah di Indonesia.

8.           Sifat materialistis dan Emosi yang meledak-ledak. Pada awal mulai sinetron ini menyajikan seorang guru yang sangat matre, dengan mudah di sogok oleh murid-muridnya yang kaya dengan barang-barang mewah, dengan tujuan agar murid-murid tersebut mendapatkan perlakuan khusus.

9.           Berpengaruh  pada cara bicara seorang siswa, (seorang anak dan remaja akan meniru apa yang di ucapkan para pemeran ditelevisi, dan cara mengucapkannya);

10.       Bagi para pelajar Tk atau sekolah dasar, tentu hal ini sangat ”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan lain sebagainya.

11.       Pelajar yang ketagihan sinetron akan merasa ketergantungan dengan televisi, mereka akan malas untuk melakukan kegiatan lain selain menonton televisi.